Motivasi Mencari Ilmu Baik Ilmu Dunia maupun Ilmu Akhirat

Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh. Ikhwan fillah sekalian yang kami ta’dzimi, semoga kita semua selalu ada dalam lindungan-Nya, Aamiin. Orang yang berilmu itu sangatlah beruntung baik dunia maupun di akhiratnya kelak. Oleh karena itu jangan biarkan diri kita hidup di atas kebodohan. Lalu apa motivasinya? Simak uraian singkatnya di bawah ini.

Motivasi Mencari Ilmu Baik Ilmu Dunia Maupun Ilmu Akhirat

Dalam hal memotivasi orang mencari ilmu tentu itu juga merupakan perkara yang tidak kalah pentingnya. Oleh sebab itu bagi siapa yang sudah merasa berilmu, maka berikanlah trik-trik penyemangat kepada mereka yang masih tidak ada kesemangatan mempelajari ilmu. Bukankah kita pernah mendengar bahwa mencari ilmu itu diwajibkan?

Tidak hanya itu yang kita dengar, tetapi ada juga keterang-keterangan lain bahwa ilmu itu katanya seperti cahaya atau lampu yang dapat menerangi pemilik dan lingkungannya.

Jangan Biarkan Hidup Tak Berilmu

Saudaraku belajar itu tak mengenal akan usia, jangan peh karena kita sudah tua misal, lalu kita ogah atau enggan belajar. Padahal kita tahu bahwa pernah disindir dalam satu keterangan bahwasanya mencari ilmu itu mulai sejak lahir sampai dengan berbaring di dalam kubur.

Nah ini artinya pentingnya kita selalu dan selalu untuk bertanya dan belajar kepada orang yang mempunyai ilmu lebih dari kita meskipun orang tersebut status derajatnya ada di bawah kita.

Tidak Pantas Berdiam di Atas Kebodohan

Ikhwan fillah sekalian, disadari atau tidak, jika kita berdiam diri di atas kebodohan, maka yang rugi adalah bukan orang lain. Ingat salah satu keterangan yang pada intinya; “Jika anda ingin mendapat kemewahan dunia tentu anda harus memiliki ilmunya. Dan apabila anda berkeinginan meraih kebahagiaan di dalam surganya Allah, ya tentu anda harus juga memilki ilmunya”.

Nah ini juga salah satu keterangan yang membangkitkan semangat belajar. Ada juga keterangan dalam sebuah hadits dan ini kami baca dalam kitab Ihyaa Ulumiddin. Yang inti dari hadits ini kurang lebihnya sebagai berikut; “Tidak sepantasanya bagi orang yang bodoh dia diam di atas kebodohannya”. Demikian uraian singkat yang dapat kami sampaiakan semoga manfaat.

Baca juga : https://www.fiqih.co.id/

Scroll to Top